This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Minggu, 31 Juli 2011

Bekerja Secara Rasional:

Bekerja Secara Rasional:
Sebuah Panggilan

Pentingnya Bekerja Secara RasionalSalah satu perbedaan penting antara manusia dan binatang adalah dalam hal berpikir. Sekalipun binatang mempunyai otak, tetapi binatang tidak bisa berpikir. Binatang tidak mempunyai kapasitas untuk memahami ciptaan; binatang tidak mempunyai kemampuan untuk memikirkan prinsip-prinsip yang mengatur alam, tetapi manusia mempunyai kapasitas untuk itu. Manusia mampu memikirkan dirinya dan alam sekitarnya bahkan mampu mengenal sang Pencipta. Saingan manusia hanya malaikat, yang mampu berpikir sekalipun tidak memiliki otak.
Kemampuan berpikir ini melekat pada diri manusia, yang memang dicipta untuk mengelola bumi dengan baik dan melestarikannya, bukan merusaknya. Seharusnya tidak ada banjir yang menghancurkan persawahan atau perumahan seperti yang sering terjadi di negeri ini. Hutan tidak dibabat habis. Alam tidak dirusak, tetapi dirawat dengan baik agar terus dalam keseimbangan. Bukan hanya untuk mengelola dan memelihara saja, tapi juga kemampuan berpikir manusia ditujukan untuk mengembangkan bumi. Manusia diberi mandat untuk mengusahakan tanah agar memberikan hasil yang lebih baik dari sebelumnya, mengusahakan agar ciptaan lainnya lebih baik dari sebelumnya, dan meningkatkan keindahan alam sampai mencapai keindahan terbaik.Untuk mengelola, melestarikan dan mengembangkan bumi, manusia harus bekerja secara rasional untuk menemukan rahasia-rahasia ciptaan. Bumi maupun alam semesta memang menyimpan banyak rahasia alam; banyak prinsip-prinsip yang mengatur alam yang harus ditemukan oleh manusia. Bahwa bumi dan planet-planet berputar pada orbitnya- ada hukum yang mengaturnya. Bidang Fisika, Kimia, Biologi, Matematika dan bidang-bidang lain mempunyai prinsip-prinsipnya sendiri. Bahkan seni sekalipun mempunyai prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Tuhan.
Namun, prinsip-prinsip ini tidak dipaparkan begitu gamblang kepada manusia. Tidak semua prinsip-prinsip itu terlihat jelas. Manusia bisa melihat matahari bergerak dari Timur ke Barat, tetapi manusia tidak bisa melihat prinsip-prinsip yang mengatur gerakan itu. Manusia bisa melihat batu jatuh dari atas ke bawah, tetapi ia tidak bisa melihat prinsip yang mengaturnya. Manusia harus mencari prinsip-prinsip itu dan menemukan hukum-hukum yang mengatur alam semesta.
Kehadiran sosok seperti Isaac Newton, Michael Faraday, Georg Ohm, Thomas Alva Edison, Albert Einstein, dan Gregor Mendel dan sosok-sosok lain telah memecahkan teka-teki alam. Mereka menemukan rahasia-rahasia alam. Mereka bekerja dengan akal; mereka bekerja secara rasional. Mereka mencari, menggali dan menemukan prinsip-prinsip ini bukan dengan perasaan atau jampi-jampi atau bertanya kepada dukun, tetapi mereka menemukannya dengan rasionya.
Manusia memang dituntut untuk menggunakan akal sebaik mungkin untuk menemukan prinsip-prinsip yang mengatur alam semesta. Bukan hanya itu saja, manusia dituntut untuk mencari relasi antara prinsip yang satu dan yang lainnya dan prinsip-prinsip yang mengikat bidang yang satu dengan bidang yang lain. Bahkan pada tahapan yang tertinggi, manusia dituntut untuk mencari prinsip yang menopang seluruh alam semesta.
Manusia memang harus bekerja sesuai dengan prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh Tuhan. Seluruh prinsip ataupun hukum yang ditetapkan oleh Tuhan harus ditaati; baik itu hukum yang terkandung dalam alam maupun yang diberikan oleh Tuhan yang Maha Esa kepada manusia. Bekerja dengan mentaati hukum-hukum yang telah ditetapkan- inilah salah satu makna dari bekerja secara rasional. Hukum-hukum alam dihormati dan diikuti; prinsip-prinsip tidak diabaikan. Apakah itu di bidang Fisika, Kimia, Biologi, Matematika, Kedokteran, Pendidikan, Hukum, Ekonomi, Politik, dan bidang-bidang lainnya- prinsip-prinsipnya dihargai dan dipatuhi terlebih-lebih hukum yang mengatur relasi antara manusia dengan Tuhan yang Maha Esa. Hanya dengan demikian, manusia mengusir malapetaka dari dirinya, orang lain dan umat manusia.
Renungan:
  1. Menurut Anda, bagaimana bekerja secara rasional?
  2. Hukum-hukum alam mana saja yang terkait dengan pekerjaan Anda?
  3. Sejauh mana Anda menghormati hukum-hukum itu dalam pekerjaan Anda?

Etos Kerja

Pengertian Etos Kerja

Apa pengertian etos kerja? Kamus Wikipedia menyebutkan bahwa etos berasal dari bahasa Yunani; akar katanya adalah ethikos, yang berarti moral atau menunjukkan karakter moral. Dalam bahasa Yunani kuno dan modern, etos punya arti sebagai keberadaan diri, jiwa, dan pikiran yang membentuk seseorang. Pada Webster's New Word Dictionary, 3rd College Edition, etos didefinisikan sebagai kecenderungan atau karakter; sikap, kebiasaan, keyakinan yang berbeda dari individu atau kelompok. Bahkan dapat dikatakan bahwa etos pada dasarnya adalah tentang etika.Etika tentu bukan hanya dimiliki bangsa tertentu. Masyarakat dan bangsa apapun mempunyai etika; ini merupakan nilai-nilai universal. Nilai-nilai etika yang dikaitkan dengan etos kerja seperti rajin, bekerja, keras, berdisplin tinggi, menahan diri, ulet, tekun dan nilai-nilai etika lainnya bisa juga ditemukan pada masyarakat dan bangsa lain. Kerajinan, gotong royong, saling membantu, bersikap sopan misalnya masih ditemukan dalam masyarakat kita. Perbedaannya adalah bahwa pada bangsa tertentu nilai-nilai etis tertentu menonjol sedangkan pada bangsa lain tidak.
Dalam perjalanan waktu, nilai-nilai etis tertentu, yang tadinya tidak menonjol atau biasa-biasa saja bisa menjadi karakter yang menonjol pada masyarakat atau bangsa tertentu. Muncullah etos kerja Miyamoto Musashi, etos kerja Jerman, etos kerja Barat, etos kerja Korea Selatan dan etos kerja bangsa-bangsa maju lainnya. Bahkan prinsip yang sama bisa ditemukan pada pada etos kerja yang berbeda sekalipun pengertian etos kerja relatif sama. Sebut saja misalnya berdisplin, bekerja keras, berhemat, dan menabung; nilai-nilai ini ditemukan dalam etos kerja Korea Selatan dan etos kerja Jerman atau etos kerja Barat.
Bila ditelusuri lebih dalam, etos kerja adalah respon yang dilakukan oleh seseorang, kelompok, atau masyarakat terhadap kehidupan sesuai dengan keyakinannya masing-masing. Setiap keyakinan mempunyai sistem nilai dan setiap orang yang menerima keyakinan tertentu berusaha untuk bertindak sesuai dengan keyakinannya. Bila pengertian etos kerja re-definisikan, etos kerja adalah respon yang unik dari seseorang atau kelompok atau masyarakat terhadap kehidupan; respon atau tindakan yang muncul dari keyakinan yang diterima dan respon itu menjadi kebiasaan atau karakter pada diri seseorang atau kelompok atau masyarakat. Dengan kata lain, etika kerja merupakan produk dari sistem kepercayaan yang diterima seseorang atau kelompok atau masyarakat.
Bagaimana etos kerja putra-putri Indonesia? Di republik ini, Jansen Sinamo menyajikan 8 Etos Kerja Professional dengan ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Kerja adalah Rahmat
  2. Kerja adalah Amanah
  3. Kerja adalah Panggilan
  4. Kerja adalah Aktualisasi
  5. Kerja adalah Ibadah
  6. Kerja adalah Seni
  7. Kerja adalah Kehormatan
  8. Kerja adalah Pelayanan
Namun demikian, di website ini disodorkan etos kerja baru, yaitu etos kerja Pancasila, untuk membedakannya dari istilah-istilah yang ada. Renungan:
  1. Menurut Anda, apa pengertian etos kerja?
  2. Apa ciri-ciri etos kerja masyarakat dan bangsa kita secara umum?
  3. Bagaimana mengubah etos kerja itu menjadi etos kerja yang lebih baik?
  4. Apa yang akan Anda lakukan untuk memperbaiki etos kerja Anda?

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More